Bukan berlebihan jika saya menyebutnya berburu masa lalu ketika saya memutuskan untuk memilih menghabiskan long weekend di awal Desember ini di Hills Joglo Village (HJV) yang terletak di kaki gunung Ungaran, Jawa Tengah. Resort yang dibentuk dari joglo-joglo berusia ratusan tahun dan dikelilingi dengan rerimbunan pohon dan persawahan membuat tempat rekreasi ini seolah-olah merupakan perkampungan alami yang tidak dikelola oleh swasta.
Dinginnya hawa pinggiran Kota Ungaran yang menerpa ketika saya sampai disana dihangatkan oleh lampu-lampu pijar yang menyoroti anggunnya joglo yang bermunculan diantara pohon-pohon besar. Hanya sebuah tulisan kecil HJV lah yang membuat perkampungan joglo ini tampak dikelola profesional oleh pihak swasta.

Heritage Resort HJV
Terdapat sembilan joglo dengan usia dan asal yang berbeda-beda yang dapat disewa untuk sebuah keluarga. Satu joglo mempunyai kapasitas berkisar dari 5-10 tempat tidur dengan fasilitas lengkap selayaknya sebuah hotel bintang lima yang berada di tengah pemandangan alami, bukan di tengah kota yang hiruk pikuk.
Beruntung saya dapat menemui salah satu ownernya sendiri yang menjelaskan seluk beluk bagaimana perkampungan joglo ini berproses. Dari menjelajah seluruh jawa untuk mengumpulkan rumah adat Jawa yang rata-rata telah berusia lebih dari 70 tahun hingga bagaimana masyarakat jawa masa lalu hidup. Sawah-sawah di lingkungan HJV selalu ditanami padi, dan pengunjung dapat request kepada pengelola untuk belajar bagaimana bercocok tanam ala jawa hingga panen dengan menggunakan peralatan tradisional. Selain itu pengunjung juga selalu disuguhkan tarian tradisional di gedung serbaguna yang dapat digunakan untuk meeting dan keperluan bisnis lain.
Hal yang paling membuat saya takjub, HJV mempunyai galeri (atau saya lebih suka menyebutnya sebagai museum kecil) yang berisikan koleksi gerabah dan lukisan yang telah dikumpulkan oleh owner selama bertahun-tahun. Tidak tanggung-tanggung, keramik cina yang berusia lebih dari 18 abad, sejak awal masehi, hingga keramik perdagangan dari kamboja yang ditemukan di palembang, keramik dari filipina, india dan banyak tempat lain. Selain itu koleksi lukisan yang berusia puluhan tahun juga memenuhi dinding galeri yang masuknya tidak dikenakan biaya tersebut. Semua hanya berawal dari hobby dan khusus untuk museum ini, owner tidak ingin mengkomersilkan hobbynya tersebut.
Villa Joglo yang berlokasi di desa keji RT 06 RW 01,MAPAGAN, UNGARAN. Ungaran Kode Pos 50551 tersebut bisa dibook melalui nomer telefon 024 6926101 – 01. Lokasinya hanya sekitar 4 km dari jalan raya Jogja – Semarang dengan papan nama tempat cukup terlihat di jalan tersebut.
Menarik sekali tulisannya… waaw… hebat ya koleksinya. Jadi pengen kesana…
Btw, suasananya ga serem kan ya? Hihihi (ini sih krn kebanyakan nonton film ga mutu hahaha)
Waikiii keren. Ada museum e pula! Meluncur mrono ahh 🙂