Ketika liburan tiba, Yogyakarta sebagai destinasi wisata akan dipadati oleh pengunjung dari berbagai kota di Indonesia. Puluhan ribu manusia akan tumpah di jalanan Yogyakarta dan tentu saja menimbulkan kemacetan luar biasa. Banyak pengunjung mulai melirik daerah-daerah yang sepi untuk sekedar bersantai menghindari kerumunan manusia di pusat kota. Wisata alam di Gunung Kidul saat ini mulai naik daun dan lagi-lagi di musim liburan akan dipenuhi oleh lautan manusia dan keinginan untuk bersantai tentu saja akan gagal melihat antrian masuk obyek wisata. Mengapa tidak mencoba alternatif spot wisata alam yang masih sangat alami dengan pemandangan alam yang tidak didapatkan di daerah lain? Waduk Sermo tentu saja dapat dijadikan alternatif bersantai ketika musim liburan tiba.
Waduk Sermo terletak di Hargowilis Kokap, Kulon Progo, saat ini sedang dikembangkan menjadi wisata alam yang tak kalah menariknya dengan tempat lain di Yogyakarta. Tempatnya yang hanya sekitar 40 km dari Yogyakarta dapat ditempuh dengan motor maupun mobil. Lebih menariknya lagi perjalanan menuju waduk Sermo menawarkan pemandangan yang sangat indah yang akan jarang dijumpai di daerah lain.
Rute favorit saya menuju waduk sermo bukanlah rute melewati jalan raya Yogyakarta – Purworejo namun dari Tugu Yogyakarta menuju ke arah barat melewati Godean dan Nanggulan dan terus menuju ke tanjakan pegunungan menoreh melalui Jalan Godean. Setelah Melewati sungai Progo dan menjumpai perempatan Nanggulan, saya memilih lurus menembus Pegunungan Menoreh yang selalu misterius tersebut.
Pemandangan yang disuguhkan sangatlah indah dengan jalan yang terus menanjak hingga ketinggian menembus awan dan dapat melihat seluruh wilayah Yogyakarta hingga tampak pegunungan Kidul di GunungKidul. Pesisir pantai juga terlihat dari puncak tertingginya sehingga menyuguhkan pemandangan yang akan tiada tara memanjakan mata. Beberapa ruas jalan tampak sedang dibenahi oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo sesuai dengan tagline wisata mereka “The Jewel of Java”.
Areal Persawahan menuju tanjakan pertama Menoreh
Sejarah
Waduk Sermo dibangun oleh Pemerintahan Presiden Suharto dan selesai pada tahun 1996. Waduk ini membentang di aliran Kali Ngrancah dan dibangun dengan menelan biaya Rp. 22 Miliar. Sebanyak 100 kepala keluarga dipindahkan ke Bengkulu seiring dengan digenanginya tanah mereka untuk pembangunan waduk ini. Waduk Sermo saat ini telah mengairi sebanyak 7000 hektar lebih lahan tanaman rakyat dan telah menjadi mata pencaharian bagi penduduk sekitar terutama di sektor pariwisata dan perikanan air tawar yang cukup menjanjikan.
Beberapa pariwisata alam ikut terdongkrak dengan adanya waduk Sermo ini. Jalan-jalan tanah yang menembus perbukitan sedikit demi sedikit telah memiliki aspal mulus. Beberapa obyek wisata lain di sekitaran waduk Sermo mulai dikenal pengunjung dari luar daerah seperti wisata Nirwana, Grojogan (air terjun) Sewu, Pemandian Clereng, dan wisata religius Goa Maria di Kalibawang.
Pemandangan alam yang masih asri dan penduduknya yang ramah membuat kita bahkan dapat menginap di rumah warga di sekitaran obyek-obyek tersebut. Gunung Merapi dan Merbabu tampak lebih jelas dari arah pegunungan Menoreh dibandingkan dengan pegunungan kidul.
Di Waduk Sermo sendiri, pengunjung dapat bersantai di tepian waduk, memancing ikan, berkemah dan menikmati hidangan ikan air tawar hasil dari waduk Sermo dengan harga terjangkau. Beberapa rumah makan yang berkualitas juga sudah mendirikan cabang disini sebagai alternatif makan siang untuk seluruh keluarga.
Anda tertarik?
Tertarikkkk… Sepertinya Yogya ini makin mirip Bali “bayi” yang harus sedini mungkin pusat keramaian dialihkan ke beberapa tempat agar tidak berkumpul di satu titik saja macem Malioboro dkk… Omong-omong pake kamera apa? Tumben kualitas e biasa hehe
ahahaha…oke sepertinya LENOVO kameranya ga bisa diandalkan yoo. Nah, ada tulisan lain mengenai wisata kulon progo tp blon diposting..tunggu ya bro
fotonya bagus banget
wahhh…pasti foto yg paling atas…hahaha
hahaha setujuu.. kamerane koyoke hape biasa iki.
Eh, Za, koyoke dirimu ngedit fotone too much deh. Kealamian foto aslinya jadi gak kelihatan. It’s like photoshopped a lot. Diphotoshop is okay, tapi do not too much.
Tapi iki menurutku lo ya..
Maybe you have your won style of editing. So just go ahead! haha
kamera: LENOVO A706
editan, bukan photoshop tapi snapseed bro wkwkwkwkw wis jan sak anane, arep gowo kamera lali jeh.
Huahahhaha owalah. Yowis dimaklumi nek ngonoo
“own style” maksudku, halaaaah kok typo sih. Grogi ndelok fotomu soale hahaha
Tertarik!
Oh ya, mas kan juga orang Jogja ya. Itu deket sama Gardu Pandang Kalibiru ‘kan ya? Kalau pulkam lagi ke Jogja, bertekad main ke Kalibiru sama Waduk Sermo 😀
betull…kalibiru cuma exactly 3 km dari situ. tp…mmm…kmrn trlalu penuh jadi mau berfoto2 susah bro
Di mananya yg penuh? Kalibiru ya?
Kereeennn…. Bisa jadi destinasi wisata saya ni kak 🙂
Iya, cari tempat2 yang relatif belom ngetop malah bisa lebih enjoy disananya
keren
Kayak semi2 HDR ya fotonya hehe. Saya selalu tergoda kalau lihat waduk/danau/telaga yang permukaannya memantulkan refleksi, dan kalau pagi pagi pasti itu ada kabut melatang-layang 🙂
sejuk sekali suasananya mas bro
Kemarin mau ke sini tapi nggak jadiii, waktunya nggak cukup 😐 e ternyata cakep gini~ Ini waduk yang keliatan dari kalibiru kan ya? 😀
itu waduk sermo yang keliatan darisitu. kalo mmg selo sih saranku kesananya weekday, jadi bisa duduk duduk santai ga berasa di tengah pasar hahaha
Jogja emang gak pernah abis dijelajah ya..
Selalu ajah ada destanasi baru yg menarik :))
eh, ada yang baru banyak tuh di gunungkidul, air terjun baru, ada desa wisata yang rakit2 juga, tapi ah, ngga tau namanya
nek dipoto apek yoo bang ternyata
hahaha…the power of…programe adobe lah