Menyelesaikan perjalanan di Shanghai akhirnya saya mengucapkan selamat tinggal pada kota besar yang hiruk pikuk ini. Shanghai menjauh dari jendela kereta yang membawa saya menuju Hangzhou. Kereta terlambat mengantarkan saya ke Hangzhou sehingga pukul tujuh malam baru saya menginjakkan kaki ke Hangzhou yang damai dan tenang…
Kota ini begitu tenang, tidak ada orang yang tergopoh-gopoh mengejar taxi atau muram mengejar meeting yang segera akan mulai. Bob, mahasiswa 19 tahun yang saya temui di Shanghai membuat perjalanan saya ke Hangzhou menjadi lancar dengan mengunjungi obyek-obyek wisata yang tidak mainstream seperti tertera di paket-paket wisata yang brosurnya telah menyebar berkeliling dunia.
Hangzhou menyambut saya dengan senyuman, baik senyuman dari petugas peron kereta dan juga keramahtamahan yang berlebihan dari pemilik restoran kecil tempat saya mengakhiri kelaparan seharian. Hangzhou tampak lengang, dengan mobil – mobilnya yang berjalan pelan, mempersilakan kami menyeberang dengan santai dan sekedar duduk di tepi jalan menikmati kota yang artistik ini.
Dajing lane, tempat hostel saya berada sangat menarik. Sebuah sepeda yang separuh badannya keluar dari tembok tampak mencolok disinari lampu lampu sorot yang membuat lane itu menjadi tempat yang menarik untuk diabadikan oleh kamera. Semua orang berjalan dengan pelan, saling bergandengan di tengah dinginnya udara Hangzhou saat itu. Performer-performer jalanan memamerkan atraksi mereka dengan melukis, berpantomim, menyusun manik-manik dan juga bermain musik menjadikan waktu seolah berjalan dengan lambat.

karena foto dajing lane saya blur semua, ini gambar dari sumber: https://www.flickr.com/photos/glenngarriock/8085724188/
West lake yang termasyhur keindahannya kemudian pelan-pelan tampak di depan mata. Keindahannya telah memukau kaisar dari Beijing untuk membuat kanal sepanjang lebih dari 1500 kilometer agar dapat menikmati damainya west lake dengan jung-jung cina nya yang dikendarainya dari Beijing. Sedemikian indahnya west lake juga menarik Pai Tsu Chen yang kita kenal dengan legenda white snake legend untuk kesana menyelamatkan Han Wen dari sekapan di kuil Lingyin yang hingga saat ini masih berdiri megah di tepian danau.
Berjalan berkeliling west lake sangat menakjubkan. Taman-taman yang disinari cahaya warna warni sangat meriah. Sebuah jembatan darat membelah west lake menjadi dua bagian dengan ujungnya jembatan dikelilingi dua taman yang sangat terkenal keindahannya. Hangzhou memang selayaknya kota ditengah taman besar yang masih asri. Pinggiran kotanya yang merupakan daerah perbukitan terkenal dengan perkebunan tehnya dengan pagoda-pagoda yang menjulang diantara pepohonan yang telah tumbuh selama ratusan tahun. Kebun teh menyelimuti permukaan bumi dengan karpet hijau segar yang menyejukkan mata.
Tepat di ujung jalur bus, di puncak pegunungan di selatan Hangzhou saya mampir untuk menyeruput teh dari Hangzhou yang terkenal itu dan menyempatkan untuk menimba air dari Dragon Wheel yang dipercaya berkhasiat membuat awet muda.
Banyak scam tea house berkeliaran memang. Mereka tampak seperti ibu-ibu ramah yang mencoba untuk menawari turis sekedar mampir minum teh di rumahnya yang nyaman di atas perbukitan. Namun jika kita menerima ajakan mereka, seribu dua ribu yuan adalah harga yang mereka tawarkan untuk satu kilogram teh yang konon terbaik di China. Green tea dari Hangzhou memang lain, rempah yang tidak sekedar rempah teh keluar dari bibir gelas ketika air panas dituangkan ke gelas dan cara meminumnya pun khusus dengan menutupkan tangan ke gelas dan meniupnya sebelum meminumnya.
Sayang perjalanan ke Hangzhou hanya dua hari membuat saya tidak banyak mengeksplorasi lebih banyak scenic area, terutama wet land yang terkenal itu. Niscaya suatu saat saya akan kembali kesana dan berdoa semoga masih menemui kedamaian di tengah hiruk pikuk modernisasi China saat ini….
Kyaaaaaaaaa! Kota dengan jalanan yang mulus dan tak terlalu ramai, banyak kawasan hijau dan perairan yang bersih, itu semua kriteria gue banget! Boleh deh besok gue sambangi pas ke Cina tahun depan atau 2 tahun lagi. Amiiinnn.
kayaknya seminggu disana betah deh, cm duduk2 manis di tepi danau makan pisang juga oke
Live like a local gitu ya, bang :3
iya, sambil matanya disipit2in, bawa ifon faif, trus pake celana training garis biru..makin mirip deh
wahh.. sudah merapat kesini ya pak bosss…
mampir tok sebelum ke guangzhou
Bagus banget…. tapi tanya dong.. yang suka hoeeek… hoeeeeeekkk disini ada gak? đŸ˜€
hahaha masih konsen soal itu ya…kayaknya perilaku itu diturunin dari langit bersama dewa dewa mba, jadi kayaknya ga ada daerah yang bebas itu..
Boleh dong minta contact guide lokalnya.. Yg bisa bahasa inggris / indonesia Rencana mau ke Hangzhou tapi belum dapat guide. Thanks a lot
waduh, saya jalan sendiri mbak elsa. disana kota kecil kok. dan untuk china, pariwisatanya cukup baik terutama hangzhou yang memang kota wisata