Akhirnya saya pergi juga ke Batu Cave. Beberapa kali saya disarankan ke tempat wisata relijius untuk umat Hindu di Kuala Lumpur itu, tapi saya pikir terlalu jauh dari pusat kota dan tidak terlalu menarik bagi saya. Kali itu saya ke Batu Cave langsung dari LCCT dengan ransel di punggung seberat hampir 10 kilogram dan memang itu bukan ide baik…
Batu Cave terletak 13 kilometer di barat laut kota Kuala Lumpur di distrik Gombak dan dapat dicapai dengan naik komuter-line dari stasiun KL Sentral. Perjalanan ke sana menempuh sekitar 45 menit perjalanan dengan kereta yang bersih dan berpendingin udara yang baik. Setelah membeli tiket seharga 1 MYR, saya dan adik saya pun pergi dengan kantuk tertahan karena semalaman menginap di LCCT – KLIA.
Stasiun Batu Cave saat ini masih merupakan ujung lintasan Komuter Line arah Batu Cave. Setelah turun dari stasiun, kami berjalan ke gerbang Batu Cave dan saya pun mencari loket untuk masuk kesana. Ternyata obyek itu digratiskan untuk pengunjung. Beberapa patung raksasa menyambut saya dari kejauhan, satu berwarna hijau yang mirip dengan dewa kera Hanuman dan satu lagi Patung Dewa Murugan berwarna kuning emas menyolok dengan tinggi mencapai 42 meter.
Pengunjung disini harus mendaki 272 anak tangga untuk sampai ke mulut gua yang konon dulu tempat untuk bertapa. Tempat ini dibangun untuk menghormati dewa Murugan dan tempat berlangsungnya festival Thaipusam di Malaysia.
Agak kepayahan juga naik dengan membawa beban seberat itu. Untung diatas banyak penjual minuman dan eskrim. Cuma hati-hati dengan monyet yang berkeliaran dan sewaktu-waktu dapat mengambil barang yang kita bawa.
Di atas, sekitar 100 meter dari permukaan tanah, kita akan menjumpai beberapa chamber dengan yang terbesar bernama gua kuil/gua katedral. Pada tahun 1890 seorang dari India bernama K. Thambosammi Pillai mendirikan kuil bernama kuil sri Mahariamman dan membangun juga arca Sri Subramania Swamy yang sekarang dikenal sebagai Kuil Gua
Setelah menapaki bagian pertama dari ruangan setelah mulut gua, kita harus mendaki lagi sebanyak sekitar 30 anak tangga untuk mencapai bagian kedua dari gua di batu cave. Sebuah kuil yang berukuran terbesar berada di tengah-tengahnya dengan beberapa kuil lain lagi menempel di dinding-dinding gua.
Ada satu gua lagi, yang diberi nama dark cave. Memang gua yang terletak di sebelah kiri tangga naik ke atas menuju gua utama itu tidak ada lubang matahari yang tembus ke permukaan sehingga gelap. Beberapa orang yang saya pikir orang keturunan India akan menawarkan jasa untuk menerangi lorong-lorong di darkcave.Kalau memang merasa tidak membutuhkan, sebaiknya ditolak saja tawaran itu.
Setelah cukup menikmati pemandangan dari atas Batu Cave, karena matahari semakin memanas, maka sayapun kembali ke stasiun komuter-line di sebelah kanan tangga turun, membeli tiket pulang seharga 2 MYR untuk menuju stasiun Kuala Lumpur.