Ribuan tahun India membangun negara dengan gemilangnya menyisakan ketertinggalannya pada lorong-lorong sempit dengan hiruk pikuk manusianya. Namun, jika ditelusuri, lorong-lorong inilah yang menunjukkan bagaimana suatu bangsa yang besar bermula. Lorong di Agra, Uttar Pradesh, India ini mempertemukan saya dengan keaslian baik buruknya India, manusia-manusianya yang sederhana dengan segala sifat yang mereka bawa.
Kereta merupakan tulang punggung transportasi. Luasnya wilayah negara dengan tingginya mobilitas menjadikan India merupakan negara dengan sistem kereta terbaik nomor tiga di dunia setelah Rusia dan China. Tingginya harga tiket pesawat udara memaksa mereka berdesak-desakan hingga puluhan jam diatas kereta untuk menuju ke kerabat mereka di suatu tempat yang jauh.
Hampir ditemui di seluruh pelosok negara, Tuktuk merupakan alternatif untuk perjalanan jarak dekat di India. Tuktuk merupakan kendaraan roda tiga yang menyumbang perekonomian bagi penduduk dibawah standar hidup India. Baik buruknya pengemudi tuktuk membawa banyak cerita bagi pelancong yang berkunjung ke India.
Benares merupakan salah satu kota tua terkuno di dunia. Ribuan tahun mereka membangun peradaban dan mempertahankan nilai-nilainya hingga saat ini. Jangan kaget melihat beberapa ekor sapi yang disucikan berjalan tanpa gangguan di pusat-pusat ekonomi hasil modernisasi. Penduduk masih mempertahankan budaya lokalnya tanpa tersentuh oleh budaya ‘beradab’ yang diagungkan bangsa lain.