 |
| Nampang di depan Lucknow Junction yang oke punya |
Lucknow, perjalanan ke ibukota Uttar Pradesh ini sebenarnya tidak direncanakan. Karena penuhnya kereta dari Varanasi ke Agra yang merupakan jalur emas para pelancong, kami memutuskan untuk singgah di Lucknow yang berjarak setengah perjalanan ke Agra. Perjalanan dengan kereta yang beku itu ditempuh dalam waktu sekitar tujuh jam dengan pemandangan yang menakjubkan
Suhu udara di Lucknow sedikit lebih dingin daripada di Varanasi. Ditambah lagi pada saat itu kami sampai di Lucknow pada pukul tujuh pagi dimana kota itu masih sepi dan dingin. Nah, kami hanya punya empat jam di kota yang (ternyata) sangat indah dan megah itu. Banyak peninggalan kolonial Inggris masih terjaga di kota itu
 |
| Bara Imambara |
Tanpa banyak berpikir, kami merasa perlu suatu city tour cepat selama empat jam itu agar bisa keliling kota Lucknow. Tuk-tuk pilihannya! Sayang kami mendapat supir tuk-tuk yang salah, tidak dapat berbahasa inggris dengan baik hingga dia merasa perlu mengajak temannya untuk mengantar ke tujuan yang kami minta dengan meminta tambahan ongkos 50 INR. Akhirnya dengan membayar total 450 INR kami diantar keliling kota ke banyak obyek yang ada. Sayang sekali tidak banyak kesempatan untuk menjelajah lebih jauh di kota ini…
Against the Distance 
Ketika perjalanan pulang dari Varanasi ke Kolkata, aku dan travelmate sempat berhenti sebentar di Lucknow ini. Di agenda awal, Lucknow ini menjadi salah satu tujuan kami, namun terpaksa dicoret karena waktu yang terbatas >.< (Jaisalmer ikutan kecoret huhuhu, tapi hikmahnya kami bisa sampai Jammu & Kashmir 🙂 )
Salam kenal ya mas.
wahhh…sbnrnya saya yang mau ke jammu malah nggak jadi mas. kalo boleh dikompare, kyknya india utara lebih menarik mas