Pertama jangan salah kaprah menyebut Phuket sebagai pantai. Malah saya lihat jarang ada turis dengan kunjungan singkat akan ke Phuket bagian kotanya. Phuket adalah sebuah pulau di semenanjung Thailand (bagian selatan) yang pantai-pantainya sangat indah dan well established for tourism.
Saya ke Phuket melalui jalan darat dari kota Bangkok. Tidak harus ke terminal bus selatan, cukup nungguin bus di Khaosan Road, tempat para backpacker tinggal akan banyak ditemui agen tiket untuk Bus dari Bangkok ke Phuket.
Beruntung saya memakai baju bertuliskan Philippines dan agen penjualnya yang orang (keturunan) Filipina saya diberi diskon sehingga harga bus yang saya dapat ‘cuma’ 476 THB untuk 12 jam perjalanan. Bus dari Bangkok ke Phuket ada yang langsung dan ada pula yang transit di Suratthani. Bus langsung harganya cukup mahal berkisar mulai 600 – 1000 THB untuk sekali jalan.
Pukul enam sore bus berangkat dari jalan besar dekat Khaosan Road untuk menuju Suratthani. Bus double decker cukup nyaman, salah, sangat nyaman maksud saya. Tidak lebih dari 20 menit saya langsung tertidur pulas dan bangun di suatu tempat dengan pemandangan batu-batu karang besar betebaran diantara jalan Thailand selatan yang berkelok-kelok.
Hari masih sangat pagi ketika saya sampai di Suratthani dan ditransfer ke bus yang..agak kurang nyaman untuk melanjutkan perjalanan ke Phuket yang masih sekitar 3 jam itu.
Ketika matahari mulai terbit, wah, saya takjub melihat karang-karang putih berkilauan diterpa cahaya matahari. Kontur yang berbukit bukit itulah yang dilewati jalan berkelok kelok sebelum akhirnya saya menyeberangi jembatan untuk menuju pulau Phuket itu.
Benar kata sebuah blog yang pernah saya baca. Beberapa orang akan menawari bus ganti yang langsung ke Patong Beach dengan harga yang kata mereka murah. Padahal, dengan mengikuti bus sampai terminal antar kota, kita tinggal jalan kaki sekitar 30 menit dan akan mendapatkan bus ke Patong Beach dengan tarif hanya 20 THB saja, bukan 250 THB seperti yang ditawarkan oleh taxi-taxi atau mini-van liar itu.
Dari Phuket Town, perjalanan akan ditempuh kurang lebih 45 menit ke Patong Beach dengan bus menyerupai truck superbesar yang lebih menyenangkan. Perjalanan akan melewati bukit-bukit sebelum sampai ke keramaian Patong Beach.
Menurut saya, biaya hidup di Patong ini lebih mahal daripada di Bangkok atau Phuket Town. Hotel yang saya dapat berupa kamar dormitory seharga 400 THB atau sekitar 120 ribu dengan kamar mandi di luar. Ternyata banyak pilihan juga selain di Patong, kita dapat memilih keramaian pantai untuk dinikmati. Dua pantai yang cukup ramai lainnya adalah Karon dan Kata Beach.
Kita dapat menyewa motor disini untuk pergi dari pantai ke pantai. Mereka akan menahan paspor kita untuk jaminan. Harga sewa motor disini sekitar 200 THB perharinya. Cukup aman untuk mengendarai motor disini. Rata-rata mereka menawarkan motor matic dengan penggunaan lebih mudah. Di malam hari, kita tinggal meletakkan motor di tepi pantai dengan kunci roda, saya pikir cukup aman untuk meninggalkan motor disini.
Makanan halal cukup mudah ditemui disini. Selain makanan timur tengah, Thailand bagian selatan memang dihuni oleh lebih banyak muslim. Bahkan jika mau ibadah di masjid, banyak ditemui masjid di tepi-tepi jalan sebelum masuk ke Patong Downtown.
Karena cukup lama disini, saya memilih untuk membeli bahan makanan di Makro yang letaknya ditengah jalan antara Phuket Town dan Patong Beach. Ternyata hal itu sangat membantu menekan pengeluaran saya selama di Phuket.hehe
Untuk obyek wisata selain pantai, ada beberapa pagoda yang saya lupa namanya. Selain itu, tentu saja harus menyempatkan diri melihat Big Budha di salah satu bukit. Dari atas big Budha, kita bisa melihat seluruh wilayah dari Pantai-pantai di Phuket.
Eh, big budha udah dikasi nama…
watt?? siapa namanya skrg?
Tulisan di depan big Budha itu lho.. –‘
Pas aku ke sana blom ada tulisannya. Masih renov.
sebut saja ratna
Atau kalau terlalu susah, panggil Dear juga boleh?
dear big ratna but not budha…gitu?
Ah, sudahlah …